22 Film Dokumenter Indonesia, Kisah Nyata yang Mengguncang dan Menginspirasi
Liputan6.com, Jakarta Keragaman sejarah dan budaya di Indonesia merupakan ladang subur kisah non fiksi yang luar biasa. Kisah-kisah tersebut menjadi latar dibuatnya film dokumenter Indonesia. Film dokumenter yang diangkat dari kisah nyata ini membuat pemirsanya takjub. Mulai dari isu politik, lingkungan, hingga perjuangan personal yang sangat direkomendasikan untuk ditonton.
Film dokumenter indonesia merupakan rekaman sejarah kontemporer yang hidup. Berbeda dari film cerita yang dibangun dari imajinasi, film dokumenter mengambil esensi fakta, peristiwa, atau isu-isu sosial yang benar-benar terjadi.
Setali tiga uang dengan definisi yang diberikan oleh Ilham Zoebazary dalam bukunya Kamus Istilah Televisi & Film pada tahun 2010. Ia menyebutkan bahwa film ini mendokumentasikan film nyata hingga di filmkan di lokasi sebenarnya. Bahkan menggunakan gaya perfilman dengan efek yang realistis seperti teknik kamera dan suara.
Berikut film dokumenter Indonesia yang wajib kamu tonton lewat kisah yang mengguncang dan menginspirasi.
Film ini menampilkan para pelaku pembantaian massal anti komunis di Indonesia pada tahun 1965-1966. Menariknya, pada pembunuh tersebut diminta untuk merekonstruksi adegan-adegan pembunuhan yang mereka lakukan dalam gaya genre gangster atau musikal. Sebagian besar gambarnya diambil di Medan, Sumatera utara antara 2005 sampai 2011.
Diperankan pemain utama Adi Rukun, Film dokumenter Indonesia ini merupakan sekuel dari The Act of Killing. Adi rukun seorang tukang kacamata menjadi korban pembantaian 1965. Adi memberanikan diri menemui para pelaku pembunuhan kakaknya di masa lalu. Ia memakai profesinya sebagai sarana menuntut pengakuan serta permintaan maaf.
Disutradarai Dandhy Dwi Laksono dan Ucok Suparta, film dokumenter Indonesia ini telah ditonton jutaan orang. Mengungkap jaringan gelap antara industri pertambangan batu bara, kerusakan lingkungan, hingga keterlibatan pejabat publik di dalamnya. Film ini bentuk kritik kepada elit yang meraup keuntungan bisnis lewat merusak ekosistem dan mengorbankan rakyat kecil.
Diperankan oleh Reza Rahadian dan Ario Ayu, menceritakan sejarah gelap Kepulauan Banda, Maluku yang menjadi rebutan bangsa Eropa berkat pala. Film ini menelusuri jejak kekejaman kolonialisme, pembantaian massal hingga asal-usul Banda.
Disutradarai oleh Lola Amaria, film dokumenter ini menyajikan kisah-kisah memilukan para mahasiswa Indonesia pada tahun 1960-an. Mereka menempuh pendidikan di luar negeri namun kewarganegaraanya dicabut setelah peristiwa politik 1965. Mereka terpaksa hidup terasing tanpa negara asal.
Diproduseri oleh aktor Nicholas Saputra, film dokumenter Indonesia ini mengangkat kisah tujuh tokoh di tujuh provinsi yang berjuang menjaga lingkungan hidup lewat keimanan dan budaya mereka. Film ini membawa tradisi dan spiritual menjadi benteng terakhir bagi kelestarian alam.
Film lain dari Dandhy Dwi Laksono ini menyuarakan kecemasan tentang masifnya polusi plastik di Indonesia. Investigasi mendalam menunjukkan kengerian realitas sampah plastik dan tantangan dalam mengatasinya di negara kepulauan.
Dibawakan oleh Tio Pakusadewo, film dokumenter ini memberikan gambaran dari berbagai pihak seputar pengobatan alternatif untuk penyakit parkinson.
Film ini mengungkap politik dan kepentingan bisnis sangat mempengaruhi media massa di Indonesia. Sudut pandang jurnalis dan praktisi media mengupas pemilik media dan perannya dalam pemilu. Film ini menjelaskan bahwa berita tidak benar-benar bebas dari kepentingan.
Film yang diproduksi Watchdoc Documentary ini menyajikan potret suram penggusuran paksa yang terjadi di Jakarta. Menceritakan kisah pilu warga yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian demi proyek pembangunan kota.
Kasus yang menyita perhatian publik Indonesia ini diproduksi filmnya oleh Netflix. Film ini mengupas kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang diduga tewas setelah meminum kopi bersianida. Tersangka utama Jessica Wongso, film ini membawa sudut pandang lebih luar dan memunculkan pro dan kontra yang menghebohkan lewat wawancara eksklusif.
Kisah tentang Salsa, tunanetra yang berjuang menjadi guru matematik. Film dokumenter ini menyoroti tantangan yang harus ia hadapi. Mulai dari akses pendidikan terbatas hingga stigma masyarakat yang mengejar mimpinya.
Film dari Anatman Pictures ini merupakan perenungan mendalam kehidupan masa awal pandemi COVID-19 di Indonesia. Film ini menawarkan refleksi tentang kemanusiaan, kesunyian dan ketidakpastian.
Film dokumenter ini seringkali dilihat sebagai film pendamping fiksi yang berfokus pada inspirasi kisah nyata i baliknya. Film ini menceritakan perjalan hidup Riyanto, seorang penari Lengger Lanang dari Banyumas, Jawa Tengah yang berjuang menemukan jati diri dan identitas seksualnya di tengah tradisi.
Mengisahkan kehidupan sebuah keluarga petani di kaki Gunung Merapi yang sehari-hari berjuang melawan kerasnya alam, kemiskinan, dan ancaman bencana. Dikemas secara sinematik berisi ketangguhan hidup di pegunungan.
Film Indonesia berbahasa Jawa Tegal ini dibuat dengan teknik dan gaya yang sangat dokumenter meski formatnya fiksi. Menceritakan kisah nyata tentang warga di sebuah desa terpencil Tegal yang hidup di bawah bayang-bayang ketakutan dan ketergantungan pada seorang juragan kaya.
Mengambil latar di sekitar Kilang Minyak Balongan. Wonocolo, Jawa Timur. Film ini menyoroti keselamatan kerja di kilang minyak tua itu. Pengeboran sumur minyak ilegal untuk mengeruk banyak minyak hingga regulasi rumit menjadi ketegangan dalam film dokumenter ini.
Film ini menyajikan potret kehidupan intim Suku Anak Dalam atau dikenal sebagai orang Rimba di pedalaman Jambi. Merekam perjuanagn mereka dan mempertahankan tradisi dan wilayah adat di tengah tekanan modernisasi, penggundulan hutan, dan perambahan.
Film tahun 2021 ini menghadirkan realitas yang jarang terjamah. Kehidupan anak-anak yang terlahir dan besar di dalam penjara. Film ini menghadirkan perjuangan mereka untuk mendapatkan harapan dan masa depan yang lebih baik.
Film ini mengisahkan tragedi tsunami di Banten pada 2018 yang merenggut nyata anggota Band Seventeen. Film ini berfokus pada upaya para personel yang tersisa untuk bangkit dan merenungkan makna persahabatan serta kekuatan untuk menghadapi duka mendalam.
Diperankan oleh Boni, Reny, Titi, musisi jalanan Jakarta, film ini mengikuti kehidupan mereka bertahun-tahun. Film dokumenter ini merupakan potret jujur dan mengharukan tentang perjuangan, mimpi dan realitas keras hidup di jalanan Jakarta.
Film dokumenter yang memotret realitas kehidupan sehari-hari pasangan suami istri yang kerja sebagai buruh pabrik di Indonesia. Denok dan Gareng, yang dulunya anak jalanan di Semarang, Jawa Tengah ini menyeimbangkan antara pekerjaan, tuntutan pabrik, hingga peran mereka sebagai orang tua di situasi ekonomi sulit.
A: Film dokumenter adalah karya sinema nonfiksi yang merekam dan menyajikan realitas, peristiwa nyata, atau isu spesifik. Film fiksi dibangun dari imajinasi dan skenario.
A: Meskipun berbasis fakta, film dokumenter tidak selalu 100% objektif. Pembuat film (sutradara) sering memasukkan sudut pandang, opini, dan perlakuan kreatif mereka terhadap realitas.
A: Genre populer meliputi dokumenter sejarah (misalnya tentang 1965), investigasi (seperti isu lingkungan dan politik), serta potret budaya dan perjuangan personal.