3 Fakta Menarik Film Lara Ati yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Nonton di Vidio
Liputan6.com, Jakarta Lara Ati adalah film Indonesia bergenre drama komedi berbahasa Jawa yang menceritakan dua manusia yang sama-sama patah hati karena hubungan asmara. Tayang perdana pada 2022 dan dibintangi deretan aktor populer seperti Bayu Skak, Tatjana Saphira, Sahila Hisyam, Dono Pradana, hingga Keisya Levronka.
Nah, sebelum kamu menontonnya di Vidio, berikut tiga fakta menarik dari film Lara Ati yang wajib kamu tahu.
Untuk pertama kalinya, Bayu Skak mengambil peran sebagai sutradara tunggal dalam sebuah film layar lebar. Ia memimpin proses kreatif Lara Ati dari awal hingga akhir, sehingga nuansa dan gaya humornya benar-benar terasa khas.
Tidak hanya itu, Bayu juga tampil sebagai tokoh utama bernama Joko, karakter yang dekat dengan keseharian anak muda Jawa yang sedang mencari arah hidup. Bahkan, beberapa lagu soundtrack yang muncul di dalam film Lara Ati seperti “Iki Uripku,” “Jebule Ngapusi,” hingga “Swara Ati” merupakan ciptaan Bayu sendiri.
Film Lara Ati memiliki nuansa Jawa yang sangat kuat. Judulnya saja memakai bahasa Jawa yang berarti “sakit hati.” Sepanjang cerita, para pemain banyak menggunakan bahasa Jawa dengan dialek Suroboyoan yang akrab di telinga penonton Jawa Timur. Penggunaan bahasa daerah ini membuat suasana film terasa lebih alami dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Film Lara Ati menyimpan banyak pesan moral yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ceritanya menggambarkan bagaimana seseorang menghadapi patah hati, tekanan hidup, dan rasa tidak percaya diri. Lewat tokoh Joko dan Ayu, film ini mengingatkan bahwa setiap orang pasti pernah berada di titik rendah, tetapi selalu ada cara untuk bangkit perlahan-lahan.
Kalau kamu ingin menonton film Indonesia yang penuh nuansa Jawa, dengan romansa dan komedi yang menyatu dengan ringan, Lara Ati bisa jadi pilihan yang tepat.
Segera nonton Lara Ati di Vidio lengkap dengan subtitle indonesia. Selain film Indonesia, kamu juga bisa nonton film gratis dan film terbaru di Vidio.
Penulis: Fatiya Aulia Muthmainnah