6 Fakta Elang El Gibran Main Film Keadilan: Thriller Ruang Sidang dan Adu Akting dengan Reza Rahadian
Selebriti Nov. 13 2025

6 Fakta Elang El Gibran Main Film Keadilan: Thriller Ruang Sidang dan Adu Akting dengan Reza Rahadian

Liputan6.com, Jakarta Warna baru dalam film Indonesia disajikan film Keadilan: The Verdict yang mempertemukan Reza Rahadian, Rio Dewanto, Niken Anjani hingga Elang El Gibran. Dalam film ini, Elang El Gibran memang bukan tokoh utama namun jadi “sumbu ledak” film Keadilan.

Ini kali pertama Elang El Gibran berkolaborasi dengan sineas Yusron Fuadi dan Lee Chang Hee. Lee Chang Hee adalah sineas Korea. Namanya melambung bersama A Killer Paradox yang fenomenal.

“Waktu baca skripnya, mungkin aku enggak terlalu dalam (memahami) soal politik tapi aku enggak buta juga. Waktu itu, aku dekat sama isu-isu yang hampir mirip dengan film Keadilan ini,” kata Elang El Gibran ditemui di Epicentrum XXI Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkum 6 fakta film Keadilan: The Verdict. Diproduksi MD Pictures, JNC Media Grup, bareng Innikor Pictures, film ini siap menggedor bioskop Indonesia mulai 20 November 2025.

Kali pertama membaca naskah film Keadilan hingga tuntas, Elang El Gibran menilai ini genre baru untuknya. Bahkan, film macam ini belum banyak diproduksi di Indonesia. Ia menyebut Keadilan bergenre courtroom thriller.

“Enggak banyak courtroom thriller (di Indonesia). Ini sangat fresh,” ujar Elang El Gibran. “Akhirnya, aku berpikir, enggak punya alasan untuk bilang enggak untuk film ini,” bintang film Guna-Guna Istri Muda menyambung.

Dalam Keadilan, Elang El Gibran memerankan Dika anak orang kaya yang bersinggungan dengan kejahatan, sistem hukum yang dikorupsi, dan uang. Memerankan tokoh menyebalkan, Elang El Gibran tak diminta mengubah penampilan fisik. Namun, ada tugas lain.

“Saya diminta mencari referensi karakter secara bebas. Tidak ada permintaan khusus terkait look. Nonton film tertentu juga enggak, tapi mendalami beberapa kasus di Indonesia dan luar. Saya tidak menyorot detail kasus tapi mempelajari personality orang yang terlibat,” urainya.

Syuting film Keadilan: The Verdict seluruhnya berada di Jakarta selama sekitar 30 hari. Bagian paling menantang justru saat syuting di ruang sidang itu sendiri. Elang El Gibran mengaku, ada banyak aspek yang bikin akting itu terasa begitu nyata.

“Set pengadilan dibangun kru dengan perbandingan 1:1. Itu bagus banget dan benar-benar dijaga untuk meminimalkan orang-orang yang tak berkepentingan tidak masuk ke dalam set. Rasanya tegang benaran, intens sekali saat syuting di dalamnya,” ucap Elang El Gibran.

Salah satu seni berakting adalah bisa jadi siapa saja yang bahkan bertolak belakang dengan sifat sehari-hari sang aktor. Ini dirasakan Elang El Gibran saat menjadi Dika. “Breng***. Childish. Spoiled kid,” demikian ia menggambarkan Dika dalam tiga kata.

Dika beda 180 derajat dengan Elang El Gibran. “Aku berperan sebagai Dika. Dalam skala dari 0 sampai 100 persen, kemiripan saya dengan Dika adalah 0,01 persen ha ha ha,” aktor kelahiran Yogyakarta, 12 Januari 2000, itu membeberkan.

Keadilan menandai kali kedua, Elang El Gibran satu proyek dengan Reza Rahadian. Sebelumnya, mereka terliba dalam film Habibie dan Ainun 3. Elang El Gibran bahagia dan belajar banyak dari Reza Rahadian termasuk soal jam kerja.

“Beliau sangat peduli pada jam kerja yang mana itu bagus banget dan sepantasnya seperti itu. Enggak perlu mempertanyakan kapasitas Reza Rahadian, aku yang terbantu. Kami sering diskusi, saya sering bertanya aksi reaksi dalam akting dan dia memberi saran,” akunya.

Mulanya, Elang El Gibran menyangka disutradarai Lee Chang Hee akan terkendala faktor bahasa. Beruntung, Yusron Fuadi dan Lee Chang Hee bersinergi dengan solid. Suasana syuting santai tapi enggak kebablasan. Bahkan, tak banyak retake.

“Mas Yusron cukup santai tapi enggak kebablasan. Pengerjaannya rapi. Mas Yusron dan Lee Chang Hee kayak sudah mengedit adegan demi adegan di otak mereka. Jadi enak waktu reading maupun syutingnya,” Elang El Gibran mengakhiri.